EKBIS.CO, SLEMAN -- Pulihnya kembali perkebunan kopi di lereng Gunung Merapi, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pascatersapu awan panas erupsi 2010 membuat permintaan dari berbagai daerah kembali meningkat pesat.
"Pengepul-pengepul biji kopi yang dulu telah mengetahui kualitas kopi Merapi ini, sekarang kembali lagi sehingga kami cukup kewalahan memenuhi pesananan dari berbagai daerah," kata Sumijo (40) petani kopi asal Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Sabtu (16/5).
Menurut dia, karena semakin banyaknya permintaan dari berbagai daerah, pihaknya hanya mampu melayani satu ton saja per tahun.
"Pembeli luar daerah yang biasa ada dari Jakarta. Selama ini hanya sebatas dalam Yogyakarta saja. Seperti di warung-warung kopi dan kafe. Tapi akhir-akhir ini sudah ada permintaan dari luar daerah juga, Jakarta yang paling banyak," katanya.
Ia berharap dengan panen perdana kopi di Sleman dan masih tingginya minat masyarakat, maka Petung bisa dikenal lagi sebagai penghasil biji kopi.
"Dengan meningkatnya kembali penjualan kopi ke luar daerah, maka Petung akan kembali dikenal sebagai penghasil biji kopi. Setelah sempat tumbang, akibat bencana alam pada 2010," katanya.