Kamis 28 May 2015 18:05 WIB

Mantan PM Jepang Temui Wapres Bahas Investasi di Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Satya Festiani
Mantan PM Jepang Yasuo Fukuda (kedua kanan).
Foto: Antara
Mantan PM Jepang Yasuo Fukuda (kedua kanan).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Asosiasi Jepang Indonesia Yasuo Fukuda dan sejumlah delegasi bisnis Jepang menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla siang ini. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas terkait investasi Jepang di Indonesia serta peningkatkan kerjasama perdagangan.

"Bicara bagaimana meningkatkan investasi dan perdagangan. (Kereta cepat). Kita bicarakan itu tapi butuh waktu," kata Kalla kantor Wapres, Jakarta, Kamis (28/5).

Sementara itu, Presiden Asosiasi Jepang Indonesia Yasuo Fukuda, juga mengatakan dalam pertemuan ini turut dibahas berbagai kerjasama seperti peningkatkan ekonomi.

"Saya berbicara banyak soal ekonomi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kami juga berbicara hal-hal yang detail. Misalnya seperti penanaman modal juga peningkatan kehidupan sosial masyarakat juga dibicarakan," jelas dia.

Dalam pertemuan ini kedua pemimpin tersebut membahas rencana infrastruktur di Indonesia, termasuk soal Shinkansen, MRT, dan juga pelabuhan. Terkait rivalitas antara investor Cina dan investor Jepang dalam menggarap proyek infrastruktur di Indonesia, Fukuda pun menyerahkan putusannya kepada pemerintah Indonesia.

"Jadi kalau itu masalah di Indonesia jadi yang putuskan pemerintah Indonssia. Tentang yang mana yang lebih baik dan diputuskan salah satunya adalah hak atau keputusan pemerintah Indonesia," tambahnya.

Kendati demikian, Wapres pun mengaku belum memutuskan investor dari negara mana yang nantinya akan menggarap proyek di Indonesia. JK menegaskan, pemerintah akan mempertimbangkan aspek kualitas infrasruktur untuk memilih investor yang terbaik.

"Nantilah, prinsipnya kan quality infrastructure, long term, jangka panjang," kata Kalla.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement