Rabu 03 Jun 2015 17:37 WIB

UMKM Jamu Harus Perkuat Daya Saing

Red: Yudha Manggala P Putra
Jamu. Ilustrasi
Jamu. Ilustrasi

EKBIS.CO, SEMARANG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah menyatakan usaha mikro, kecil, dan menengah jamu harus memperkuat daya saing untuk memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Untuk memasuki MEA ini tidak mudah, daya saing internal harus kuat dulu baru kemudian masuk ke pasar asing salah satunya lewat MEA ini," kata Kepala Disbudpar Jateng Prasetyo Aribowo di Semarang, Rabu (3/6).

Menurutnya, saat ini Indonesia sudah menjadi serbuan produk herbal maupun suplemen buatan luar negeri. Jika tidak segera diantisipasi oleh produk lokal maka produk asing akan semakin menguasai pasar Indonesia.

Salah satu upaya Pemerintah terkait penguatan daya saing internal tersebut melalui festival jamu yang akan dilaksanakan di Kota Magelang pada tanggal 5-7 Juni. Diharapkan, melalui acara tersebut wawasan masyarakat lokal terhadap jamu semakin terbuka dan bisa memperluas pasar jamu Indonesia.

"Kami mencoba untuk mengangkat kesadaran masyarakat bahwa produk kita tidak kalah dengan produk asing yang menurut kabar omzetnya sudah mencapai triliunan rupiah itu," katanya.

Diakuinya, untuk merebut pasar yang selama ini sudah dikuasai oleh produk asing bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, promosi gencar dilakukan oleh Pemerintah.

"Yang pertama dilakukan adalah promosi dulu, baru kemudian kami melakukan standarisasi baru sertifikasi. Minimal bersaing di pasar dalam negeri dulu, baru kemudian menginjak ke pasar asing," katanya.

Diakuinya, selama produk jamu lokal memiliki kualitas yang baik maka dipastikan produk asal Indonesia akan diterima dengan baik oleh pasar lokal maupun global.

Sementara itu, mengenai standarisasi dan sertifikasi diakuinya masih banyak UMKM jamu yang belum melengkapi syarat-syarat tersebut.

"Kalau perusahaan jamu yang sudah bergabung dalam gabungan pengusaha (GP) jamu pasti sudah ada standarisasi dan sertifikasi. Meski demikian kembali lagi, walaupun sudah tersertifikasi tetapi daya saing masih lemah maka sertifikasi tersebut akan sia-sia," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement