EKBIS.CO, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi sekarang, memang disebabkan faktor global. Ia menyebutkan, Pemerintah Yunani menunggak utang dan mereka juga keluar dari Euro.
Menurutnya, meski Yunani tak memiliki porsi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Eropa, tapi dampaknya terhadap pasar akan besar, terutama pada prospek kenaikan Fed rate. Ia menegaskan, faktor tersebut ditambah dengan masih besarnya defisit neraca perdagangan Indonesia, otomatis membuar rupiah menjadi rawan.
"Namun apakah Yunani keluar dari Euro atau tidak, keadaan global akan lebih baik, karena krisis Yunani temporer," ujar Fauzi, di Jakarta, Selasa, (9/6). Dirinya menyatakan, bila IMF, ECB, serta Uni Eropa melakukan penyelamatan, maka krisis Yunani bisa diredam.
Sebaliknya, bila krisis Yunani meledak lebih luas lagi, dampaknya tak bakal lama, sebab ekonomi Yunani tak sampai tiga persen dari PDB. Hanya saja, sewaktu-waktu akan ada pelemahan mata uang di pasar gabungan secara temporer.