EKBIS.CO, JAKARTA--Kapal Ferry Cepat (KFC) Jetliner milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kembali berlayar setelah "mati suri" tak dioperasikan sejak 2012 sebagai alternatif transportasi penumpang bagi masyarakat Timur Indonesia.
Direktur Utama PT Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito dalam peluncuran rute baru dengan Jetliner di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat mengatakan rute baru yang akan dilintasi oleh jetliner tersebut, yakni Makassar-Labuan Bajo (pulang pergi).
"Pengoperasian Jetliner ini simbolik dalam rangka mengoptimalkan semua aset, kita jangan terlena dengan membiarkan aset yang kita punya sebagai sumber pendapatan dari Pelni," katanya.
KFC Jetliner merupakan armada Pelni yang dimiliki sejak tahun 2000 dan sempat disewakan kepada Srilanka selama beberapa tahun, kemudian kembali ke Pelni pada 2012 dan baru tahun ini dioperasikan kembali.
Wimbo mengatakan pemilihan rute Makassar-Labuan Bajo karena aktivitas penumpang dan potensi pasar yang cukup tinggi, terutama untuk tujuan pariwisata.
Selain itu, pemilihan rute di wilayah tersebut karena perairannya masih bersih mengingat kapal Jetliner dioperasikan dengan mesin "water jet" di mana air yang masuk dihembuskan kembali. "Jadi kalau air yang masuk kotor, akan cepat rusak, di Labuan Bajo airnya masih bersih tidak seperti di Tanjung Priok ini," katanya.
Wimbo mengatakan Kapal Jetliner senilai Rp160 miliar itu didapatkan dari Norwegia dnegan kapasitas maksimum 550 orang ditambah daya angkut mobil sekelas MVP (minibus atau sedan) mencapai 170 unit.
Sebelum dioperasikan, dia mengatakan kapal tersebut telah diperbaiki dengan merogoh dibiaya hingga Rp 5 miliar.
Dalam kesempatan yang sama Nakhoda KFC Jetliner Captain Elvi Gunawan mengatakan kapal Jetliner mampu berlayar maksimal 24-30 knot.
Artinya, dibandingkan dengan kapal konvensional, Jetliner bisa menghemat waktu perjalanan hingga lima jam.
"Makassar-Labuan Bajo bisa dicapai dengan jangka waktu delapan jam, biasanya 24 jam menggunakan kapal konvensional," katanya.
Dia menambahkan kapal tersebut juga dilengkapi dengan teknologi yang canggih, yakni bisa menangkap sinyal lebih cepat jika terjadi bahaya.
"Kita tidak memakai roda, tapi hanya dengan menggunakan 'joystick' dan ada tempat duduknya untuk nakhoda selagi mengendalikan kapal," katanya.
Sekretaris Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan pihaknya akan memasarkan tiket Jetliner untuk kelas wisata dengan kisaran harga Rp400 ribu untuk kelas duduk, sementara untuk kelas tatami Rp600 ribu per orang karena tidak menggunakan subsidi PSO.
"Dibanding dengan tiket pesawat di jalur yang sama, di rentang harga Rp1 jutaan ditambah lama transit, Jetliner mampu bersaing," katanya.
Dia mengatakan KFC Jetliner hanya akan dioperasikan selama 90 hari dalam setahun pada masa-masa ramai atau "peak season", yaitu pada libur Lebaran, Natal dan liburan sekolah.