EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan perekonomian dalam negeri sangat rentan jatuh karena terlalu banyak mengimpor. Ia mempertanyakan kebijakan pemerintahan Jokowi yang ia nilai tidak melihat kondisi ekonomi yang sedang terjadi saat ini.
"Jokowi ngapain juga ubah-ubah nomenklatur, itu bikin lama. Sudahlah ikutin saja SBY, nanti tahun kedua kalau dia mau ubah terserah, tapi kalau kaya gini urusan administrasinya lama," katanya di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).
"Buang-buang waktu padahal situasi ekonomi dunia lagi jelek banget. Kita sudah mengingatkan tapi kan kembali lagi ego masing-masing presiden kan ada," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bidang kebijakan Publik, Fiskal, dan Moneter ini menyoroti permasalahan yang terjadi pada komoditas pangan saat ini.
Menurutnya, permasalahan pangan dapat diatasi jika pemerintah benar-benar mau bekerja keras. Ia mengharapkan, pemerintah mampu meningkatkan ekspor dan juga menekan keberadaan impor pangan.
"Masa garam, bawang impor, susah itu. (Pemerintah) enggak pernah kerjain PR-nya," lanjutnya.
Padahal menurutnya, Indonesia bisa melakukan apapun jika memang benar-benar maksimal dalam pengerjaannya termasuk soal swasembada beras.
"Intinya males untuk berfikir secara konsisten. Sebetulnya semua bisa, orang kita pernah swasembada. Ke depan pemerintah harus punya visi yang jelas untuk perkuat fundamental ekonomi kita," jelasnya.