EKBIS.CO, BONTANG - Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan peninjauan perkembangan pembangunan proyek PT. Pupuk Kalimantan Timur Tbk (Pupuk Kaltim)-5 serta perkembangan investasi PT. Kaltim Methanol Industri (KMI) di Kawasan Industri Bontang, Kalimantan Timur, Jumat (12/6).
Kedua pabrik yang berada di Kaltim Industrial Estate, salah satu klaster industri petrokimia unggulan Indonesia, merupakan bagian penting dalam pengembangan industri berbasis gas bumi (methane gas) di dalam negeri.
Sementara itu, mengingat lokasi pabrik ini berada dalam Kawasan Timur Indonesia, keberadaan industri ini tentunya akan lebih mendorong percepatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.
“Bagi Kalimantan Timur sendiri, keberadaan industri ini tentunya akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah,” ujarnya.
Bahkan, dengan dukungan sumber daya alam yang tersedia di Kalimantan Timur, khususnya gas bumi, tentunya akan menjadi daya tarik sendiri bagi pengembangan industri dan investasi, terutama industri petrokimia.
Disamping itu, dengan adanya pabrik methanol yang telah beroperasi di lokasi ini dan diikuti dengan pabrik-pabrik industri yang lain seperti melamine dan ammonium nitrat, menjadikan kawasan industri ini sejajar dengan kawasan industri petrokimia yang ada di Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah untuk mendorong penyebaran industri ke luar Jawa.
“Tentunya menjadi tugas kita bersama terhadap kelancaran proses investasi dan produksi di kawasan ini, khususnya perhatian yang lebih besar dari para pemangku kepentingan terhadap jaminan energi dan suplai gas bumi dengan harga yang wajar,” imbuh Menperin.
Diharapkan, PT. Pupuk Kaltim dan PT. Kaltim Methanol Industri agar terus memajukan industri dan berkontribusi bagi perekonomian nasional khususnya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Kementerian Perindustrian akan senantiasa memfasilitasi segala kebutuhan dunia usaha dalam rangka peningkatan kinerja industri nasional.