EKBIS.CO, JAKARTA – Menjelang bulan Ramadhan harga bahan pangan sudah mulai merangkak naik. Pengamat ekonomi Institut for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menilai dalam menangani keadaan tersebut, pemerintah harus memberikan intervensinya sebagai tindakan nyata.
"Jadi ya memang dalam terjadinya kenaikan bahan pangan seperti itu ya yang paling pertama kali dilakukan adalah stabilisasi harga,” kata Enny kepada ROL, Selasa (16/6).
Ia menambahkan, dalam melakukan stabilisasi tersebut butuh peran pemerintah untuk memperbaiki struktur pasarnya terlebih dahulu. Enny menjelaskan, struktur pasar harus dibuat lebih sehat baik secara infrastruktur atau perdagangannya.
Selanjutnya, untuk memperbaiki struktur pasar tersebut Enny menyatakan pemerintah bisa memulai dari instrumen perekonomian yang ada. "Pemerintah bisa optimalkan stok bahan pangan yang ada," tuturnya.
Sebab, kata dia, jika apapun stok bahan pangan sudah tercukupi dan aman maka pemerintah bisa melakukan kontrol langung ke pasar. Selain itu, menurut dia pemerintah bisa akan lebih mudah untuk membuat peraturan seperti tidak boleh menimbun atau melakukan operasi pasar.
"Sebenarnya, regulasinya sudah ada tapi keterlibatan pemerintah kadang tidak maksimal. Itu yang perlu diperhatikan. Apalagi jika membicarakan stok, kita hanya merasa aman untuk beras tapi kalau bahan pangan yang lain masih kurang," jelas Enny.
Diketahui, beberapa kebutuhan bahan pangan menjelang Ramadhan ini sudah mulai naik. Kenaikan tersebut sudah mulai Nampak pada bahan pangan cabai, brokoli, bawang merah, dan bawang putih.
Seperti harga cabai yang dulu masih berada pada kisaran Rp 30 ribu/ kg, sekarang harganya menjadi Rp 38 ribu/ kg. lalu juga bawang merah semula hanya Rp 30 ribu, tapi sekarang sudah Rp 35 ribu/ kg.