EKBIS.CO, LHOKSEUMAWE -- Terminal Penerimaan, Hub dan Regasifikasi LNG Arun yang dioperasikan oleh PT Perta Arun Gas (PAG), anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan dirancang dengan kapasitas terpasang 405 mmscfd, ini terus menunjukan peran pentingnya usai menerima Kargo LNG kelima dari Kilang LNG BP Tangguh.
Presiden Direktur PT. Pertagas Hendri Jaya mengatakan, kargo LNG yang akan diregasifikasi untuk selanjutnya mengalirkan gas melalui ruas pipa gas open access Arun - Belawan milik Pertagas ini, ditujukan guna memasok kebutuhan gas bagi berbagai sektor.
"Ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Belawan, Sumatera Utara," ujar Hendra di Terminal Penerimaan, Hub dan Regasifikasi LNG Arun, Lhokseumawe, Jumat (26/6).
Ke depan, ia katakan, pasokan gas dari terminal ini juga akan turut memasok gas untuk industri dan Independent Power Producer (IPP) di Kawasan Industri Medan (KIM) hingga ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Saat ini, menurut Hendra, Pertagas masih mempersiapkan infrastruktur untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut melalui pembangunan pipa gas Belawan - KIM - KEK. Hingga pertengahan Juni 2015, ia katakan, progres proyek tersebut telah mencapai 72 persen.
"Ditargetkan selesai pada September tahun ini," lanjutnya.
Selain itu, Hendra menambahkan, fasilitas di terminal ini juga disiapkan untuk melayani kebutuhan gas bagi berbagai industri di Aceh seperti Pupuk Iskandar Muda, menghidupkan kembali Asian Aceh Fertilizer, Kertas Kraf Aceh, dan Independent Power Producer.
"Termasuk industri manufaktur potensial dan kawasan industri yang juga berpotensi dikembangkan di Aceh," sambung Hendra.
Ia menegaskan, pengembangan infrastruktur gas yang interkoneksi dari Arun, Lhokseumawe hingga Sumatera Utara ini menunjukkan komitmen kuat Pertagas membantu pemerintah menyediakan bahan bakar ramah lingkungan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan demi menyokong keandalan energi nasional.