EKBIS.CO, JAKARTA -- Dikabarkan Presiden akan segera melakukan reshuffle kabinet, terutama di beberapa Kementerian yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi. Menurut Ekonom Senior Standar Chartered Eric Sugandi, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.
"Silahkan saja kalau memang lebih baik, tapi saya pesan supaya tingkatkan koordinasi antar kementerian," ujarnya di Jakarta, Selasa, (30/6). Menurutnya, hal itu memang tanggungjawab Presiden atau Wakil Presiden.
Ia menambahkan, komunikasi publik dan kebijakannya pun harus matang. Pembuatannya pun perlu melibatkan stakeholder yang ada. Para menteri harus disosialisasikan dahulu. "Jangan tiba-tiba diajak membuat kebijakan," imbau Eric.
Eric menjelaskan, dampak reshuffle terhadap pasar finansial biasanya tak akan lama. "Kalau nama yang diumumkan sudah dikenal dan bagus, market akan bereaksi positif tapi tak lama, cuma sebentar," jelasnya.
Begitu pun bila nama yang diumumkan tak dikenal publik, atau dikenal namun memiliki reputasi kinerja tak bagus, maka pasar mungkin bakal bereaksi negatif. Hanya saja tak lama.
Mengenai siapa saja yang akan dipilih Presiden untuk mengisi kabinetnya, Eric tak bisa memprediksi. Ia menegaskan, hal itu merupakan hak Presiden untuk memilih orang yang dianggap tepat dan mempunyai chemistry.