Rabu 01 Jul 2015 08:09 WIB

Fitch Pangkas Peringkat Yunani

Red: Satya Festiani
PM Yunani Alexis Tsipras
Foto: antara
PM Yunani Alexis Tsipras

EKBIS.CO, PARIS -- Lembaga pemeringkat Fitch memangkas peringkat kredit Yunani pada Selasa (1/7) dari "CCC" menjadi "CC", yakni sangat rentan terhadap gagal bayar (default). Ini menyusul kegagalan perundingan dana talangan (bailout) dan seruan pemerintah Yunani untuk referendum.

"Rincian negosiasi antara pemerintah Yunani dan para kreditornya telah secara signifikan meningkatkan risiko bahwa Yunani tidak akan mampu menghormati kewajiban utangnya dalam beberapa bulan mendatang, termasuk obligasi yang dimiliki oleh sektor swasta," kata Fitch. "Kita sekarang melihat gagal bayar pada utang pemerintah yang dipegang oleh para kreditor swasta sebagai kemungkinan."

Fitch mencatat bahwa jajak pendapat menunjukkan lebih banyak warga Yunani mendukung program dana talangan yang disiapkan untuk pemungutan suara pada Ahad, meskipun pemerintah Yunani merekomendasikan untuk menolaknya.

Meski begitu, lembaga itu mengatakan, risiko suara "Tidak" signifikan. Suara "Tidak" akan secara dramatis meningkatkan risiko Yunani keluar dari zona euro.

"Sepertinya keluar (dari zona euro) mungkin akan menjadi kacau karena pemerintah saat ini tak mungkin bekerja sama dengan pihak berwenang Eropa dalam peristiwan tersebut," ujar Fitch.

Dan sekalipun dengan suara "Ya", katanya, keuangan negara akan tetap "genting", terutama karena bisa berarti jatuhnya pemerintahan Perdana Menteri Alexis Tsipras dan tantangan membentuk pemerintahan baru.

Dengan menumpuknya tekanan pada negara dari lebih banyaknya pembayaran utang yang kian mendekati jatuh tempo, negara akan mengalami kesulitan.

Fitch mencatat bahwa langkah pemerintah Yunani telah menyebabkan Bank Sentral Eropa membatasi pembiayaan likuiditas untuk bank-bank Yunani. Fitch kemudian memangkas peringkat empat bank utama Yunani menjadi "gagal bayar terbatas" pada Senin, karena bank tidak dapat memenuhi semua permintaan para deposan di bawah kontrol modal.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement