EKBIS.CO, BRUSSEL -- Yunani secara resmi dalam "default" atau gagal bayar. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Namun, pernyataan ini tidak memiliki konsekuensi langsung.
Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) menyatakan sebuah peristiwa gagal bayar oleh Yunani, namun EFSF telah memutuskan untuk tidak meminta pelunasan segera pinjaman yang diberikan. EFSF, yang membantu mendukung negara-negara zona euro dalam kesulitan merupakan kreditor terbesar Yunani. EFSF mempertahankan posisi pinjaman Yunani 144,6 miliar euro (160 miliar dolar AS).
"Peristiwa gagal bayar ini menyebabkan keprihatinan yang mendalam," ujar bos EFSF Klaus Regling.
Dia mengatakan gagal bayar ini melanggar komitmen yang dibuat oleh Yunani untuk menghormati kewajiban keuangannya kepada para kreditornya. Hal ini membuka pintu untuk konsekuensi berat bagi ekonomi Yunani dan orang-orang Yunani. "EFSF akan berkoordinasi secara erat dengan negara-negara anggota kawasan euro, Komisi Eropa, dan IMF tentang tindakan-tindakan masa depan," katanya.
Total utang Yunani senilai 240 miliar euro dari sejumlah pemberi pinjaman termasuk Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemerintah-pemerintah Eropa.