EKBIS.CO, JAKARTA--PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) meningkatkan target pencapaian panen tebu tahun 2016-2017 menjadi sebanyak 100 ton per hektarenya pada tiap daerah.
"Tahun kemarin kami bisa 60 ton per hektare, tahun ini sekitar 72 ton, tahun depan harus meningkat." kata Direktur Utama RNI Didik Prasetyo usai meninjau kebutuhan bibit tebu di Jakarta, Sabtu.
Didik Prasetyo menjelaskan sebisa mungkin kebutuhan tebu hingga proses menjadi gula tidak boleh mengalami kerugian.
"Dengan adanya bibit unggul tebu sekarang, saya optimis bisa mencapai 100 hektare per ton-nya pada tahun panen mendatang," tuturnya.
Sebelumnya, sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dengan PT Aneka Tambang (Antam) telah menghasilkan bibit unggul untuk petani tebu di daerah Cirebon, Jawa Barat.
"Sinergi ini dilakukan untuk membantu 278 petani binaan PT PG Rajawali II agar dapat menyiapkan tebu giling bagi RNI masa tanam 2015-2016," kata Didik.
Selain memberikan modal kerja, terdapat juga kerja sama untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman para petani dengan melaksanakan pelatihan "in house" yang diikuti 110 petani penerima modal kerja dan dilakukan studi banding untuk petani.
Didik mengatakan lahan seluas 15 ha tersebut untuk masa tanam 2015-2016 di tiga pabrik gula yaitu PG Sindang Laut, Tersena Baru dan Karangsuwung.
RNI juga melakukan riset terpadu budidaya tebu yang nantinya bisa membantu petani meningkatkan produktivitasnya.
"Petani di lingkungan RNI diposisikan sebagai mitra sinergi untuk mengembangkan perusahaan," katanya.
Sementara itu, Direktur Umum dan CSR Antam I Made Surata mengatakan bantuan modal telah diberikan sebesar Rp24,6 miliar.
"Bantuan modal ini akan turun dalam beberapa tahap, untuk menghasilkan bibit yang baik," kata I Made Surata.
"Ini tebu yang sangat bagus, kami harap bisa dikembangkan di daerah-daerah lain," tuturnya.