EKBIS.CO, JAKARTA -- Mata uang rupiah sudah berada di bawah nilai standar (undervalue) sejak 2013. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, undervalue mulai terjadi ketika tekanan tapering terjadi di kebijakan quantitative easing yang dilakukan Federal Reserve Amerika Serikat (AS).
"Sudah lama memang rupiah selalu undervalue sejak tekanan tapering di 2013," jelasnya, di Gedung BI, Jakarta, Rabu, (22/7). Pagi ini, nilai tukar rupiah masih melemah, belum beranjak dari level Rp 13.300 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah pada perdagangan non delivery forward (NDF), tercatat melemah 4,5 poin atau 0,03 persen ke Rp 13.368 per dolar AS. Pada penutupan sebelumnya di level Rp 13.373 per dolar AS.
Sedangkan pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp 13.356 sampai Rp 13.337 per dolar AS. Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, setelah libur lebaran ini, dipastikan ada perkembangan terhadap nilai tukar baik secara internal maupun eksternal.