EKBIS.CO, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, ada kemungkinan suku bunga acuan (BI Rate) akan diturunkan dalam waktu dekat ini. Hanya saja masih menunggu kepastian dari suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
"Fed Rate ini terus menciptakan ketidakpastian karena yang terakhir semua berpikir kalau ini akan dinaikkan antara September sampai Desember," jelasnya, saat Halal Bihalal, di Gedung BI, Jakarta, Rabu, (22/7). Ia menambahkan, masalahnya bukan pada jumlah 0,25 atau 0,75 persen, melainkan dampaknya ke persepsi yang menciptakan ketidakpastian.
Agus pun mengimbau kepada semua kalangan, agar mewaspadai kondisi yang terjadi di AS, Yunani, dan Cina. "Kondisi tersebut ada kaitan terhadap ekonomi Indonesia. Selain itu, pemerintah juga perlu mewaspadai turunnya harga komoditas termasuk terkoreksinya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia," tuturnya.
Sebelumnya diperkirakan, harga komoditas di RDP terkoreksi 11 persen, namun ternyata 13 persen. Bulan ini pertumbuhan ekonomi dunia pun ternyata terkoreksi dari 3,39 persen menjadi 3,3 persen.
"World Trade Volume juga menurun, kondisi eksternal ini yang harus diwaspadai," tegas Agus. Ie menyatakan, BI siap memberikan dukungan dan akomodasi, demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi domestik yang sesuai target dengan kebijakan makroprudensial.
"Kebijakan makroprudensial itu yang selama ini dijalankan, baik itu loan to value, insentif UMKM, maupun pelonggaran giro wajib minimum. Itu cukup baik dan diharapkan di kuartal IV 2015 sudah memberikan manfaat," harapnya.