EKBIS.CO, JAKARTA -- Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron melakukan kunjungan ke negara-negara Asia Tenggara dengan membawa agenda bisnis.
Dilansir dari BBC, Senin (27/7), Cameron mengatakan ia akan mengadakan perjanjian bisnis senilai lebih dari 750 juta poundsterling atau sekitar 1,2 triliun dolar AS selama turnya di Asia Tenggara.
Sebanyak 31 pengusaha Inggris dijadwalkan mendampingi kunjungan Cameron yang akan dimulai dari Indonesia hari ini. Para pengusaha tersebut di antaranya Philip Bouverat (JCB), John Nelson (Lloyd's London), Ann Cormack (Rolls-Royce), Paul Kahn (Airbus-UK), dan Sir Martin Sweeting (Surrey Satellite Technology).
Sang perdana menteri berharap kunjungannya selama empat hari tersebut dapat memperkuat jaringan perdagangan barang dan jasa.
Penguatan jaringan terutama antara Inggris dengan negara-negara yang pasarnya tengah berkembang. Dalam kunjungannya ia juga akan berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi komunitas Muslim dan pemanasan global.
Sebelumnya David Cameron menyatakan dalam waktu 20 tahun ke depan 90 persen pertumbuhan global diperkirakan terjadi di luar Eropa. "Inggris harus mengambil kesempatan itu," kata Cameron.
Cameron diprediksi akan menekankan pembicaraan mengenai perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Asia Tenggara. Downing Street mencatat selama ini pasar ASEAN berkontribusi hingga tiga triliun dolae AS dalam perekonomian Inggris. Cameron mengatakan ia akan mendiskusikan masalah ini dengan Sekjen ASEAN Le Luong Minh.