Kamis 30 Jul 2015 03:39 WIB

Emas Turun karena Dolar AS Menguat dan Keputusan The Fed

Red: Satya Festiani
Harga emas dunia (ilustrasi).
Foto: Reuters
Harga emas dunia (ilustrasi).

EKBIS.CO, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu atau Kamis (30/7) pagi WIB, karena dolar AS menunjukkan penguatan menjelang konferensi pers tentang suku bunga Federal Reserve.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 3,6 dolar AS, atau 0,33 persen, menjadi menetap di 1.092,60 dolar AS per ounce.

Sebuah konferensi pers diharapkan setelah penutupan pasar di mana bank sentral AS akan menunjukkan pemikiran mereka tentang kenaikan suku bunga.

Para analis awalnya memperkirakan suku bunga akan naik pada Juni, namun karena data ketenagakerjaan AS lebih lemah dari perkiraan, perkiraan itu didorong kembali ke September.

Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan pengembalian (return), karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Sebuah laporan yang dirilis oleh National Association of Realtors pada Rabu memberikan dukungan kepada harga emas karena menunjukkan penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) jatuh 1,8 persen pada Juni. Penurunan ini lebih buruk dari yang diperkirakan. Analis mencatat bahwa pelemahan itu terjadi di Selatan dan Midwest, sementara Barat dan Timur Laut menunjukkan sedikit kenaikan.

Indeks dolar AS naik 0,11 persen menjadi 96,76 pada pukul 17.20 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Perak untuk pengiriman September naik 10,1 sen, atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 14,743 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 1,5 dolar AS, atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada 984,90 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement