EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) membukukan total penyaluran kredit meningkat 2,4 persen dari Rp 106,0 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp 108,5 triliun pada Juni 2015. Presiden Direktur BII Taswin Zakaria mengatakan, iklim bisnis yang penuh tantangan dan melemahnya ekonomi domestik mempengaruhi pertumbuhan kredit BII pada semester I-2015.
Menurutnya, Perbankan Bisnis dan Perbankan Ritel terus menjadi pendorong pertumbuhan bagi Bank. Sementara Perbankan Global memperkuat fokus pada re-profiling portofolio korporasi serta penyelarasan bisnis dengan redefinisi risk appetite untuk meningkatkan kualitas kredit korporasi.
BII mengurangi eksposur Korporasi pada beberapa industri yang terkena dampak dari kondisi pasar saat ini dan berfokus pada re-profiling portofolio kami. "Kami secara intensif terus merestrukturisasi portofolio dan bekerja sama dengan nasabah untuk menghadapi iklim domestik yang penuh tantangan saat ini," jelasnya dalam keterangan tertulis kepada media, Kamis (30/7).
Kredit Perbankan Ritel mencatat pertumbuhan kredit sebesar 14,2 persen dari Rp 38,3 triliun menjadi Rp 43,8 triliun. Kredit Perbankan Bisnis tumbuh 13,1 persen dari Rp 38,3 triliun menjadi Rp 43,3 triliun, sementara kredit Perbankan Global turun 27,2 persen dari Rp 29,4 triliun menjadi Rp 21,4 triliun. Kredit Perbankan Ritel dan Kredit Perbankan Bisnis masing-masing memberikan kontribusi 40 persen dari total portofolio kredit Bank sementara kredit Perbankan Global memberikan kontribusi sebesar 20 persen dari total kredit Bank.
Portofolio KPR tumbuh 15,6 persen menjadi Rp 17,2 triliun. Sementara Unsecured loans meningkat 19,7 persen dengan Kredit Tanpa Agunan naik 48,6 persen dan tagihan Kartu Kredit meningkat 8,8 persen. Perbankan Elektronik juga menunjukkan perkembangan yang kuat dengan 81 persen transaksi ritel menggunakan saluran elektronik Bank, mendorong pertumbuhan pada volume saluran elektronik.
Bank juga mencatat perkembangan positif pada Perbankan Bisnis seperti tercermin dari kenaikan sebesar 14,7 persen pada kredit Komersial dari Rp 21,8 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp 25,0 triliun pada Juni 2015. Selain itu, peningkatan sebesar 7,2 persen pada portofolio kredit UKM dari Rp 15,9 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp 17,0 triliun pada Juni 2015. Sementara, produk pembiayaan mikro PIJAR (Pilihan Bijak Mitra Usaha) menunjukkan kenaikan 118 persen pada kredit mikro dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp 1,2 triliun.