EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan terus memperhatikan pertumbuhan ekonomi di Cina. Hal ini karena sejak 20 tahun terakhir perekonomian di negeri bambu itu selalu tumbuh di atas 10 persen, namun sekarang menurun.
Gubernur BI Agus Martowardojo memprediksi, pertumbuhan ekonomi Cina akan turun sekitar 6,8 persen pada tahun ini. "Kalau kami lihat kajian dunia di 2016, ekonomi Cina bisa 6,3 persen. Maka tentu berdampak bagi Indonesia, karena andalan kita ekspor komoditas," jelasnya di Jakarta, Jumat, (31/7).
Ia menambahkan, bila ekspor melemah, maka Indonesia tak bisa berdaya. Maka BI menyambut baik rencana pemerintah untuk mengandalkan konsumsi.
"Jadi mengandalkan produksi kemudian akan usaha ekspor dengan nilai tambah," ujar Agus. Hanya saja ia menyadari hal itu perlu waktu.
Agus menjelaskan, perlu konsisten, sinergi, yakin, serta responnya pun harus teat waktu dan terukur. Jadi ia menegaskan, kunci terpenting untuk merealisasikan rencana tersebut adalah konsisten, serta harus sinergi antara fiskal moneter dan sektor riil.