EKBIS.CO, JAKARTA--Setelah melemah 2,2 persen sepanjang Juli, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,91 persen ke 4.802,529 pada Jumat (31/7). Meski begitu, belum bisa disimpulkan pasar saham di Indonesia telah bangkit sepenuhnya.
Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan sebelumnya investor tengah mengambil posisi untuk membeli. Sebagian besar laporan keuangan dari kinerja emiten semester I tahun ini sudah dirilis. Hasilnya, laporan beberapa emiten utama memang menurun.
"Investor ini sudah memperkirakan kinerja emiten di akhir Juli, sebagian besar emiten utama turun, jadi terkonfirmasi," jelasnya kepada Republika, Ahad (2/8).
Hal itu pun kemudian berdampak aksi beli yang mendorong melonjaknya saham di akhir Bulan Juli. Namun menurutnya, level ini masih bisa terkoreksi nanti.
Ia mengatakan hingga 5 Agustus nanti, masih harus diwaspadai keadaan lebih lanjut. Menurutnya, jika laporan kinerja emiten yang dirilis kemudian lebih baik dari kuartal I, level IHSG bisa terus menguat. Namun jika di bawah target, tentu akan terkoreksi kembali.
"Saya merasa tanggal 5 nggak begitu bagus. Semua penjualan selama kuartal dua jelek," lanjutnya.
Ia pun memperkirakan, IHSG bisa jadi akan terus tak stabil hingga melewati Bulan September. Lana menerangkan, sepanjang sejarah, pada Bulan Agustus level saham akan selalu turun.
"Apalagi pertengahan September nanti ada penentuan suku bunga The Fed, Oktober baru bergerak naik," tambahnya.