EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir meminta pemerintah agar menyetop impor alumunium. Lantaran 40 persen lokal sudah menguasaipasar Indonesia.
Hafisz mengungkapkan, sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo, pihaknya terus menggelontorkan dana, yakni penyertaan modal negara (PMN) demi membesarkan perusahaan pelat merah tersebut.
“Inalum sudah di-support habis oleh Komisi VI sejak pemerintahan SBY sampai Jokowi dengan menggelontorkan PMN sebesar Rp 6,7 triliun, dan sudah terlihat hasilnya, yaitu produksi alumunium sudah 40 persen kuasai pasar Indonesia, dan saham Inalum sudah dikuasai mayoritas oleh Indonesia,” kata Hafisz dalam rilisnya, Senin (3/8).
Ia menegaskan bahwa kebutuhan terhadap alumunium di negeri ini masih sangat tinggi atau sekitar 60 persen yang akan diperebutkan oleh pemain lokal dan internasional.
“Nah, peran Inalum sangat ditunggu. Maka, pemerintah harus menyetop impor aluminium jadi. Serahkan saja kepada produsen dalam negeri supaya PT Inalum terus kuat,” jelasnya.
Salah satu caranya dengan penambahan modal Inalum atau mencari pinjaman komersial. Serta perluasan sumber bahan baku.