Senin 03 Aug 2015 22:03 WIB

Melalui Tasbih, Allianz Syariah Ingin Sasar Pasar Baru

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Direktur Allianz Life Indonesia, Alan T Darmawan (kanan) berbincang dengan Chief of Sharia and Corporate Communication Allianz Indonsia, Kiswanti Soeryoko (kiri) saat peluncuran tabungan Allianz Tasbih di Jakarta, Senin (3/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Allianz Life Indonesia, Alan T Darmawan (kanan) berbincang dengan Chief of Sharia and Corporate Communication Allianz Indonsia, Kiswanti Soeryoko (kiri) saat peluncuran tabungan Allianz Tasbih di Jakarta, Senin (3/8).

EKBIS.CO, JAKARTA--Melalui Allianz Tasbih, Allianz Syariah ingin menyasar pasar baru tabungan tabungan haji berasuransi. Produk ini diharapkan bisa sesuai ekspektasi target pasar.

Kepala Manajemen Pemasaran Allianz Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, Allianz Tasbih diluncurkan untuk menggarap pasar baru.

Dari survei yang Allianz lakukan, mereka yang sudah memiliki niat beribadah haji menginginkan produk keuangan syariah yang memungkinkan mereka bisa menabung rutin untuk persiapan haji.

Dari survei itu juga, 55 persen responden termasuk konservatif yang tidak menyukai produk berisiko. ''Melihat pasarnya ada, kami harap produk ini bisa diterima,'' kata Karin usai peluncuran Allianz Tasbih, Senin (3/8).

Ia melihat peluang membeli produk syariah hampir sama di kota-kota yang mereka survei. Ini menandakan sudah banyak yang mengenal produk syariah.

''Segmen produk ini ritel, pasar masal bagi mereka yang pengeluaran per bulannya Rp 2-3 juta,'' ungkap dia.

Ia enggan menyebut target yang ingin dicapai dari produk ini hingga akhir 2015. sepanjang tahun ini di tasbih dulu.

Allianz Syariah sendiri baru sembilan persen dari total AUM Allinz Life Indonesia atau sekitar Rp 27 triliun per Juni 2015.

Kepala Penawaran Produk Allianz Indonesia Didin Pratik Komara mengatakan, unitlink yang merupakan produk asuransi dan investasi terpapar risiko investasi. Saat investasi turun, dana yang diharapkan tidak tercapai.

''Jadi selain pasarnya ada, produk ini piharapkan memenuhi ekspektasi nasabah, produk dengan risiko yang kecil,'' kata Didin.

Banyak anggapan haji nanti saja karena ada rencana ini dan itu. Menurutnya, cicilan tabungan haji berasuransia bisa dijalankan bersamaan perencaan lain.

Produk ini pun tidak hanya ditujukan untuk nasabah baru, tapi juga nasabah lama serta merek yang sudah mendaftar haji. Mereka yang sudah mendaftar haji, bisa mengambil manfaat proteksi produk ini, sementara dana yang nanti terkumpul di Allianz Tasbih bisa untuk keluarga.

''Dari simulasi, premi minimum untuk usia 30 tahun diharapkan bisa mencapai Rp 2,8 juta per tahun atau Rp 7.000 per harinya,'' kata dia.

Kepala Syariah dan Komunikasi Perusahaan Allianz Indonesia Kiswati Soeryoko mengatakan, unitlink sudah biasa dan mendominasi produk industri asuransi syariah.

Karena Allianz Tasbih adalah produk tabungan berasuransi tradisional, mayoritas dana kontribusi nasabah ditempatkan di sukuk dan pasar uang.

Distribusi utamanya pun mengandalkan agen berlisensi syariah yang jumlahnya saat ini sudah lebih dari 3.000 agen. Selain itu, ke depan Allianz Syariah bisa kerja sama dengan komunitas dan asosiasi penyelenggara haji umroh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement