Kamis 06 Aug 2015 19:27 WIB

Kamboja Disarankan Manfaatkan Pembiayaan Mikro Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kembang api saat perayaan festival air di Kamboja beberapa tahun lalu.
Foto: AP
Kembang api saat perayaan festival air di Kamboja beberapa tahun lalu.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Dalam Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF), Kamboja disarankan memanfaatkan pembiayaan mikro di negara ini sebagai alternatif konvensional. Kesempatannya pun dinilai cukup terbuka.

Dalam forum yang dihadiri Deputi Perdana Menteri Kamboja Men Sam An, dibahas pula perkembangan usaha kecil dan menengah dan perguruan tinggi.

Ketua WIEF Foundation Tun Musa Hitam mengatakan, lembaga pembiayaan mikro berperan penting bagi negara seperti Kamboja.

''Mungkin akan berguna bagi Kamboja untuk mencari tahu kemungkinan pengembangan model pembiayaan mikro syariah. Model ini adalah pembiayaan sosial yang efisien menjangkau kelompok bawah,'' kata Hitam seperti dikutip Phnom Penh Post, Rabu (5/8).

Sama seperti perbankan dan pembiayaan syariah, pembiayaan mikro syariah juga berdasarkan prinsip syariah. Pinjaman yang diberikan sama-sama tidak berbunga dan bertujuan menumbuhkan kesejahteraan bersama, bukan menimbun kekayaan oleh sebagian pihak.

Model ini juga mengharamkan model investasi dan bisnis yang berhubungan barang dan proses yang dilarang seperti babi, alkohol dan perjudian.

Akademisi Pusat Pendidikan Keuangan Islam Malaysia Syed Othman Alhabshi mengatakan, biaya dalam model pembiayaan mikro syariah hanya dikenakan untuk menutup biaya operasional lembaga pembiayaan mikro.

Ia melihat belakangan ini lembaga pembiayaan mikro banyak menggunakan dana modal ventura utuk pembiayaan usaha kecil menenngah yang belum bisa berbank.

''Kami memiliki dana abadi berupa dana sosial yang bisa dimanfaatkan dan bebas biaya dana. Kalau ada, sifatnya adalah biaya operasional,'' kata Alhabshi.

Alhabshi mengatakan jika pun nanti tidak menggunakan istilah syariah atau Islam, prinsip dasarnya bisa digunakan.

CEO WorldBridge International Rami Sharaf menyatakan, model ini sudah terbukti bisa diterapkan di Indonesia dan Malaysia.

''Model cukup bisa dipertimbangkan untuk dipelajari dan didalami untuk bisa dipraktikan di sini,'' kata Sharaf. Menurutnya, apa yang harus dipahami dan dijelaskan di awal adalah semua hal tentang pembiayaan mikro syariah.

Ketua Asosiasi Pembiayaan Mikro Kamboja Bun Mony menilai akan sulit bagi perusahaan pembiayaan mikro jika tidak menargetkan laba. Itu juga akan membuat sektor ini lama tumbuh dan bisa mengakses banyak orang.

''Strategi ini tidak berfungsi jika lembaga pembiayaan mikro tidak menarik bunga atau mengambil untung,'' kata Mony.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement