EKBIS.CO, DENPASAR -- Tekanan inflasi Bali pada Juli disebabkan kenaikan harga barang karena sejumlah hari libur, yaitu libur sekolah dan libur keagamaan. Kenaikan terutama terjadi pada kelompok transportasi, bahan makanan, pendidikan, kesehatan, komunikasi, dan jasa keuangan.
Secara spasial, tekanan inflasi terjadi di seluruh kota sampel penghitungan Inflasi di Bali, terutama di Kota Denpasar. Kota Denpasar mencatat inflasi sebesar 0,93 persen mtm atau 1,78 persen ytd, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sama halnya dengan Singaraja, tekanan inflasi bulanan Juli 2015 menunjukkan pergerakan inflasi sebesar 0,87 persen mtm atau sebesar 1,69 persen ytd.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Dewi Setyowati menambahkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali akan terus berupaya melakukan pengendalian harga baik melalui forum koordinasi dan langkah tindak lanjut dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Program kerja TPID akan difokuskan pada aspek produksi, distribusi, dan menjaga ekspektasi masyarakat.
"TPID Bali optimistis pergerakan harga disemester kedua ini lebih terkendali," kata Dewi.