JAKARTA -- Peran eksportir nasional perlu dimaksimalkan. Apalagi nilai tukar rupiah telah menyentuh Rp. 13.500.
Menurut Pakar Kebijakan Publik Universitas Nasional, Rusman Ghazali, peran tersebut membutuhkan perusahan penilai seperti Surveyor Sucofindo dan Surveyor Indonesia. Kedua perusahaan ini perlu dioptimalkan guna membantu para eksportir menembus pasar manca negara.
"Pelemahan nilai tukar rupiah memberi beban perekonomian namun di sisi lain ada keuntungan yang bisa diraup, yakni makin tingginya harga komoditas Indonesia di pasar ekspor," kata dia, Jumat Malam.
Direktur Public Trust Institute, Hilmi R. Ibrahim menambahkan, perusahan penilai Sucofindo dan Surveyor Indonesia sudah memiliki brand yang baik di mata dunia dalam menilai komoditas-komoditas ekspor. "Gaet mereka untuk menentukan kualitas komoditas yang akan dieksport," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah mengaku agak kesulitan melihat pelemahan nilai rupiah. Namun, para eksportir justru mendapat keuntungan berlipat dari pelemahan nilai rupiah terhadap dolar.