EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Komersial Perum Bulog Fajri Sentosa belum mau menyebutkan hitung-hitungan biaya impor 50 ribu ekor sapi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sembari mengurus negosiasi impor, Bulog selaku pelaksana impor sapi tengah mengurus izin pelaksanaannya di tingkat kementerian teknis.
"Belum disiapkan, sedang kita rapatkan, hitungannya ya seharga rata-rata harga sapi saja," kata dia ketika dihubungi Republika pada Rabu (12/8). Ditanya soal anggaran yang disediakan Bulog untuk impor sapi, Fajri hanya mengatakan segala hal tengah dirapatkan.
Sebelumnya, Bulog juga disibukkan dengan agenda pengendalian harga sapi melalui operasi pasar (OP) sapi di sejumlah titik kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat. Fajri menjelaskan, pelaksanaan OP untuk wilayah Jawa Barat dimulai sejak Sabtu (8/8) dan untuk Jakarta dimulai sejak H plus 7 Idul Fitri. Penempatan OP tidak ditetapkan. Kadang hari ini di titik A dan besok pindah ke titik B.
"Harga daging kita jual Rp 90 ribu per kilogram, masing-masing titik setiap harinya kita sediakan 1-2 ton daging, karena kapasitas mobil pengangkut kita sebanyak itu," ujarnya. Jika sebelum OP tutup kebutuhannya kurang, armada Bulog akan mengirim daging susulan dari gudang Bulog. Rata-rata setiap hari untuk OP daging di masing-masing titik terjual 1 ton.
Pasokan daging di gudang Bulog per Selasa (11/8) sebanyak 390 ton. Setiap hari Bulog mendapat supply dari BUMN sebanyak 15 ton per hari. Karenanya, jumlah stok akan terus berjalan dan sampai saat ini masih di tahap aman. "Lagi pula kita akan impor sapi dalam waktu dekat?" terangnya.