EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan hingga saat ini Indonesia belum mencapai kedaulatan pangan. Menurut Jokowi, kondisi lahan pertanian saat ini rentan mengalami gagal panen sehingga mudah dihantam ketidakstabilan pangan.
"Di bidang pangan, kita belum mencapai kedaulatan pangan, rentan gagal panen, dan mudah diterpa ketidakstabilan harga pangan," kata Jokowi saat membacakan pidato kenegaraan dalam Sidang bersama DPD dan DPR RI, di Jakarta, Jumat (14/8).
Tak hanya itu, pemerintah saat ini juga masih perlu menyelesaikan pembangunan di berbagai daerah yang belum merata. Jokowi mencontohkan, di bidang infrastruktur, moda transportasi massal di tiap wilayah masih sangat kurang dan belum terintegrasi dengan baik.
Sementara itu, di bidang maritim, masih banyak terjadi pencurian ikan serta penjarahan sumber daya laut yang menyebabkan kerugian negara sangat besar. Tak hanya itu, Jokowi mengatakan pemerintah saat ini juga masih menghadapi masalah ketersediaan tenaga listrik untuk mendukung kehidupan warga dan pembangunan ekonomi. "Ditambah lagi, produksi BBM masih defisit sekitar 600 ribu barel per hari," tambah Jokowi.
Permasalahan yang harus diselesaikan oleh pemerintah belum terhenti di bidang-bidang tersebut. Di sektor kesehatan, sambung Jokowi, gizi buruk dan angka kematian ibu yang relatif tinggi masih menjadi masalah utama.
Sedangkan, di bidang pendidikan, rata-rata lama sekolah baru mencapai sekitar 8 tahun dari 12 tahun wajib belajar. Menurut Jokowi, permasalahan kemiskinan dan kesenjangan sosial baik dalam masyarakat maupun antar wilayah pun juga masih belum tuntas diselesaikan oleh pemerintah
"Gini ratio tahun ini masih di atas 0,4. Yang memprihatinkan fenomena kekerasan terhadap anak diduga juga meningkat," kata Jokowi.
Pemerintah saat inipun juga harus mengatasi sejumlah bencana alam yang tengah terjadi, seperti meletusnya Gunung Sinabung, Gunung Raung, hujan salju di Papua, serta dampak El-Nino dan perubahan iklim. Menurut dia, untuk mengatasi permasalahan bangsa diperlukan kerjasama dan kekompakan semua pihak.