EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia memiliki kandungan panas bumi yang besar, bahkan 40 persen potensi panas bumi dunia terdapat di Indonesia. Sumber-sumber energi panas bumi itu tersebar di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.
Sayangnya, besarnya cadangan panas bumi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Indonesia masih saja bergantung dengan sumber energi dari fosil.
"Saya ingin kita segera keluar dari ketergantungan pada energi fosil dengan langkah nyata memanfaatkan cadangan panas bumi," tegas Presiden saat memberikan sambutan pada pembukaan Pameran dan Konvensi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Geothermal, Rabu (19/8) di Jakarta.
Menurut Presiden, penggunaan energi fosil saat ini masih sangat besar yaitu sebesar 95 persen dari bauran energi nasional. Rinciannya 47 persen minyak bumi, 24 persen berasal dari gas bumi, dan 24 persen dari batubara. Sedangkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) baru mencapai sekitar 5 persen.
Sebagai bangsa yang ingin berdaulat di bidang energi, Indonesia tidak bisa hanya tergantung pada energi fosil semata. Kenyataannya saat ini Indonesia telah menjadi negara pengimpor sumber energi minyak bumi padahal pada suatu saat energi fosil itu akan habis.
Indonesia sesungguhnya memiliki potensi yang besar dan berlimpah dalam hal sumber-sumber energi baru dan terbarukan yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan pembangunan. Untuk itu langkah diversifikasi sumber energi perlu segera dilakukan melalui fasilitasi dan pengembangan sumberdaya energi baru terbarukan.
Presiden pun menyatakan komitmennya unuk memberikan perhatian khusus pada program pengembangan sumber energi Baru Terbarukan. Ini demi melepaskan diri dari ketergantungan pada sumber energi fosil dan memanfaakan sumberdaya alam yang berlimpah secara berkelanjutan. Di antaranya Biofuel, Biomassa, panas bumi, air, angin, matahari, gelombang laut sampai dengan energi pasang surut air laut.
Salah satu energi baru dan terbarukan yang perlu kita manfaatkan adalah energi panas bumi. Sumber energi ini berlimpah, bersih dan ramah lingkungan. Kebijakan Energi Nasional telah menargetkan pemanfaatan energi baru terbarukan meningkat menjadi 23 persen pada 2025.