EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman enggan menyebutkan akar permasalahan gejolak harga daging ayam yang dikabarkan melambung di pasar. Ditanya soal kebenaran keberadaan kartel di kalangan pengusaha, ia malah meminta agar masyarakat fokus melihat perbaikan di masa depan.
"Janganlah persoalan darat di bawa ke laut, ayam harganya sudah bagus, meski tetap penurunan harga tidak bisa drastis hari itu juga," kata dia pada Jumat (21/8). Begitu pun ketika ditanya soal temuan KPPU soal praktik kartel di kalangan pengusaha, ia tidak berkomentar.
Kementan sepakat bahwa masalah harga daging sapi dan ayam yang sempat mahal dapat diselesaikan dengan komunikasi. Hal tersebut dipertegas oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Muladno Bashar. "Soal ayam yang sempat ramai kemarin, itu kita selesaikan dimulai dengan menjalin komunikasi dan kualitas komunikasi di antara semua pelaku pasar," ujarnya. Penting bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk saling terbuka dan tidak menyimpan saling curiga.
Ia menerangkan, tingginya harga ayam belakangan ini merupakan hal alami pasca hari raya idul fitri. "Ketika lebaran, orang-orang termasuk peternak tidak memelihara ayam, h-3 sampai h+3 itu orang pada pulang kampung," katanya. Dampaknya, jumlah ayam berkurang hingga 40-50 persen. Di sisi lain, permintaan konsumsi ayam meninggi karena daging sapi di pasar mahal dan langka.
Namun ia optimis, permasalahan ayam mahal akan mereda dengan sendirinya dalam waktu singkat. Pasalnya, para peternak telah mulai memelihara dan memproduksi ayam-ayam potong. Oleh karena itu, pemerintah pun belum melakukan upaya khusus pasca menjalin komunikasi dengan peternak dan pengusaha ayam.
N sonia fitri