Senin 24 Aug 2015 16:27 WIB

Mentan: Lahan Pertanian Gagal Panen Capai 25 Ribu Hektare

Red: Esthi Maharani
Dua orang petani memanen padi yang tersisa dari sawahnya yang mengalami puso di Desa Bokor, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2). Puluhan hektare sawah di kawasan tersebut mengalami puso sehingga sejumlah petani tak dapat menikmati kenaikan Harga Pemb
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Dua orang petani memanen padi yang tersisa dari sawahnya yang mengalami puso di Desa Bokor, Tumpang, Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2). Puluhan hektare sawah di kawasan tersebut mengalami puso sehingga sejumlah petani tak dapat menikmati kenaikan Harga Pemb

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan areal atau lahan pertanian yang mengalami gagal pane atau puso akibat kekeringan hingga saat ini mencapai 25 ribu hektare.

"Tadi sudah 25.000 hektare bahkan mungkin sudah hampir 30.000 hektare," katanya, Senin (24/8).

Ia mengatakan lahan pertanian yang mengalami puso terluas berada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Lahan pertanian yang mengalami puso tersebut bertambah dari sebelumnya seluas 20 ribu hektare menjadi 25 ribu hektare hingga hampir 30 ribu hektare.

"Ya nambah dong karena masih kering. Ini kan dua musim, musim kering dan musim kemarau," tuturnya.

Untuk mengantisipasi meluasnya lahan pertanian yang mengalami gagal panen, ia mengatakan Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya mengoptimalkan seluruh areal irigasi yang mempunyai bendungan permanen.

"Areal irigasi teknis oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu ada 500.000 hektare," katanya.

Ia mengatakan pihaknya membangun sumur dangkal, distribusi pompa air hingga hujan buatan. Di samping itu, ia mengatakan untuk menutupi kehilangan akibat puso di 25 ribu hektare lahan pertanian, maka pihaknya melakukan percepatan panen dengan melakukan tambah tanam di Pulau Kalimantan dan Sumatera.

Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan daerah yang terkena dampak El nino namun masih memiliki sumber air.

"Sambil itu kita mengoptimalkan juga daerah kena El nino yang ada airnya, yang ada airnya ini kita optimalkan irigasi atau bendungan atau apa dan menggunakan pompa 21.000 unit," ujarnya.

Ia mengatakan di daerah yang memiliki jumlah air terbatas, maka ia menyarankan untuk menanam padi yang berumur pendek dan tahan kekeringan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement