Selasa 25 Aug 2015 16:48 WIB
Rupiah Melemah

NasDem Desak Pemerintah Akui Krisis Ekonomi

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
Akbar Faisal
Foto: Antara
Akbar Faisal

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua DPP Partai NasDem, Akbar Faisal mengatakan seharusnya pemerintah mengakui jika saat ini Indonesia sudah memasuki krisis ekonomi. Hal ini disampaikannya kepada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam rapat paripurna hari ini (25/8).

"Inilah saatnya untuk menentukan diri Anda (Menteri Bambang) sebagai seorang profesional. Pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada Anda, di mana profesionalisme Anda," ucap Akbar Faizal di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/8).

Dalam sidang itu, Menteri Bambang telah memaparkan tanggapan pemerintah atas penilaian fraksi-fraksi terhadap RAPBN 2016 beserta nota keuangannya. Secara umum, Menteri Bambang optimistis dengan perekonomian ke depan.

Hanya saja, lanjut Akbar, realitas di lapangan sudah pelik. Salah satu contohnya, dia menyebutkan sejumlah BUMN sudah melakukan buy back sahamnya senilai Rp10 triliun. Bahkan, perbankan pun sudah membuat skenario antisipasi untuk menjaga-jaga ketika rupiah sudah terjerembab ke angka Rp15 ribu.

"Saya dengar tadi malam, Singapura sebenarnya sudah menetapkan harga Rp17 ribu untuk hedging selama dua bulan ke depan," ujarnya.

Dengan nada tinggi, Akbar meminta kepada pemerintah agar satu suara mengatasi kemelut ekonomi. Minimal, kata dia, setelah mengakui krisis ekonomi, pemerintah lantas mengukuhkan konsolidasi tiap kementerian. Hanya saja, publik kembali disuguhkan sikap saling menyalahkan antarkementerian.

"Berhentilah untuk berkelahi di publik. Partai-partai pemerintah di sini, di ruangan ini, digebukin setiap hari. Untungnya, partai-partai yang sebelumnya berbeda dengan kami, sudah bersatu dengan kami," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement