EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia melakukan koordinasi secara rutin dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait nilai tukar yang semakin melemah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto mengatakan, Bank Indonesia rutin berkoordinasi dengan OJK. Terutama dalam keadaan seperti saat ini, Bank Indonesia mendapat informasi mengenai kondisi perbankan dari OJK.
"Kita punya satu forum yang di level teknis antara OJK dan BI yang kita adakan rutin, untuk level deputi juga ada. Di level gubernur juga, ini baru antara kita dua institusi aja, level yang lebih tinggi itu di FKSSK, antara BI, OJK, LPS, Kemenkeu kumpul di sana," ujar Erwin di kompleks gedung Bank Indonesia Jakarta, Jumat (28/8).
Bank Indonesia dan OJK juga secara rutin melakukan tes ketahanan bank terhadap nilai tukar (stress test), BI secara makro sedangkan OJK di masing-masing individu bank. BI dan OJK selalu memonitor dan mewaspadai serta melihat stress test misalnya di level Rp 14 ribu dampaknya seperti apa. Kemudian menaikkan level stress test dan melihat dampaknya seperti apa.
Menurutnya, stress tes jangan dipandang sebagai suatu yang negatif, karena hal itu rutin dilakukan BI dan OJK. Meski demikian, BI tidak mempublish jika memandang hasil stress test menjadi sinyal bagi perbankan. Kondisi dolar saat ini dinilai sudah overvalued. "Yang jelas sih aku yakin bener tekanan memang ada," ujarnya.
Meski demikian, BI akan melakukan call meeting dengan FKSSK jika melihat ada hal yang membahayakan. Dalam pertemuan FKSSK, masing-masing lembaga akan saling sharing dan melakukan penguatan sistem keuangan.
Dalam kondisi saat ini, dia memandang wajar jika perbankan mengalami penurunan pendapatan. Sebab, pertumbuhan ekonomi masih melemah, dan ekpansi turun. Dia berharap Bank Indonesia bersama pemerintah bisa memberikan sentimen positif agar ekonomi bisa bergerak lebih cepat.
Nilai tukar rupiah berdasarkan Bloomberg Dollar Index mengalami penguatan pada Jumat. Rupiah ditutup di menguat level Rp 13.982 per dolar AS pada Jumat sore, dibandingkan penutupan Kamis (27/8) di level Rp 13.990 per dolar AS, menguat 0,05 persen atau 8 poin.
Sedangkan menurut kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia rupiah juga menguat di level Rp 14.011 pada Jumat dibandingkan Kamis di level Rp 14.128 per dolar AS.