EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia kian melemah. Kondisi itu membuat ratusan ribu buruh terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan industri.
"100 ribu buruh lebi terkena PHK dan ratusan ribu lainnya terancam PHK," katanya kepada ROL, Selasa (1/8).
Said menjelaskan, ratusan ribu buruh yang mengalami pemutusan dan terancam PHK berasal dari tiga kategori. Pertama perusahaan sudah tutup. Kedua, perusahaan tidak tutup, tetapi mengurangi jumlah buruh yang bekerja, dan terakhir perusahaan yang sangat berpotensi melakukan PHK.
Said berpendapat, ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini dalam keadaan hampir krisis terlihat sudah melambat dalam enam bulan terakhir. Keadaan tersebut, lanjutnya, diperparah dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar walaupun hari ini masih menguat pada kisaran Rp 13.900-an.
"Dampak melemahnya rupiah adalah dunia industri menghadapi tekanan. Lokal konten kita masih kisaran 40 persen bahan baku itu berasal impor yang tentunya dibeli dengan dolar. Sedangkan ketika menjual menggunakan rupiah sebagai harga domestik, keadaan itu pasti terpukul," ungkap Said.
Saat ini, ucap dia, pasar dunia sedang lesu akibatnya barang yang diekspor minim diserap, jarang terbeli. Dampaknya, akan pada ancaman PHK oleh buruh.