Selasa 01 Sep 2015 15:24 WIB

Ini Saran Direktur IMF untuk Pemerintah Indonesia

Red: Erik Purnama Putra
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
Foto: AP Photo
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menilai dinamika ekonomi global saat ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia sebagai momentum untuk memperbarui sumber pertumbuhan ekonomi agar mampu menciptakan target lebih tinggi di masa mendatang.

Menurut Lagarde, dengan potensi sumber daya manusia yang begitu besar, Indonesia memiliki peluang unik yang tidak dimiliki semua negara dalam mengatasi perlambatan ekonomi dunia saat ini.

"Ini adalah momentum Indonesia mempercepat laju reformasi ekonomi dengan membangun sumber pertumbuhan baru dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda," ujar Lagarde saat memberikan kuliah umum di Gedung MM UI, Jakarta, Selasa (1/9).

Berbeda dengan negara lain di kawasan ASEAN yang mengalami penurunan, jumlah penduduk usia produktif Indonesia akan terus meningkat. Pada 2030 mendatang, diperkirakan 70 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 180 juta jiwa adalah mereka yang berada di usia produktif.

Lagarde menuturkan, ada tiga langkah penting yang harus dilakukan untuk merealisasikan potensi tersebut. Pertama yakni pembangunan infrastruktur yang modern dan efisien, terutama listrik dan transportasi.

Kurangnya infrastruktur yang memadai membuat sektor lain tidak efisien, misalnya biaya logistik yang diestimasikan 24 persen dari PDB dibandingkan dengan 13 persen di Malaysia, dan akses listrik bagi masyarakat Indonesia baru 80 persen dibanding 100 persen di negara lain.

"Mengurangi biaya logistik dan meningkatkan akses listrik bagi penduduk Indonesi akan menciptakan pekerjaan di semua sektor, mengurangi harga-hargaa di daerah, dan meningkatkan konektivitas ke pasar global," kata Lagarde.

Pemerintah sendiri sudah memprioritaskan hal tersebut dengan rencana pengeluaran untuk infrastruktur yang diperkirakan meningkat sebesar delapan persen per tahun, dan diharapkan hal tersebut dapat terealisasi.

Adapun langkah kedua, lanjut Lagarde, yakni memperbaiki iklim investasi yang kondusif bagi penyerapan teknologi baru dan kapasitas untuk bersaing dalam memproduksi banyak barang dan jasa-jasa seperti yang dilakukan negara lain seperti Cina, Korea, dan Jepang.

Lagarde memberi apresiasi terhadap langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah dalam rangka memperbaiki iklim investasi seperti penyelesaian masalah lahan untuk infrastruktur dan pelayanan terpadu satu pintu.

Terakhir, Lagarde menegaskan bahwa semua itu harus dibarengi dengan kebijakan perdagangan internasional yang mendukung proses integrasi ekonomi Indonesia dengan dunia.

Potensi yang terbuka bagi Indonesia, lanjutnya, bukan saja pasar domestik yang besar, tetapi pasar global yang terdiri dari 1,5 miliar konsumen. Perdagangan internasional telah menyumbang pertumbuhan Indonesia di masa lalu dan akan tetap penting ke depan.

"Dengan kerangka kebijakan yang baik, keterbukaan untuk investasi dan perdagangan, dan infrastruktur yang mendukung, Indonesia mampu membangun daya saing dan mendapat manfaat dari integrasi ekonomi Indonesia dengan ekonomi global, termasuk melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN," ujar Lagarde.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement