EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menilai kedatangan bos Dana Moneter Internasional (IMF) tak akan ada pengaruhnya terhadap kondisi pasar. Ia bahkan mengungkapkan, sebenarnya kedatangan IMF ke Indonesia tak ada kaitannya dengan keadaan ekonomi terkini.
"Saya dapat undangan konferensi ini sudah sejak pertengahan Juli lalu, jadi saya sudah tahu sejak lama," ujarnya kepada wartawan, seusai menghadiri Konferensi Internasional IMF dan Bank Indonesia (BI), di Jakarta, Rabu, (2/9). Ia menjelaskan, pada 2018 nanti IMF ingin mengadakan acara annual meeting di Bali, sehingga sekarang datang dulu ke Indonesia.
Menurut Tony, penyelenggaraan acara tersebut di Bali bisa menjadi kesempatan bagus untuk Indonesia, terutama dalam mendorong pariwisata. "Biasanya diadakan di negara-negara besar, waktu itu di Tokyo, dan pernah di Washington DC," jelasnya.
Hanya saja, hal itu tak akan memengaruhi pasar, sebab tak ada komitmen apapun yang dibuat antara IMF dan Indonesia. Dirinya menuturkan, Indonesia pun masih trauma dengan bantuan IMF, sebab tak sukses pada krisis 1998 lalu.
"Tidak sukses menurut saya, karena IMF nggak memberikan obat tepat untuk Indonesia. Obat itu mungkin tepat untuk krisis Amerika Latin, tapi tidak cocok untuk Indonesia," ujar Tony.