Kamis 03 Sep 2015 15:43 WIB

Pelni dan ASDP akan Gunakan BBG

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Kapal KMP Portlink yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
Kapal KMP Portlink yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

EKBIS.CO, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menggandeng PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dan PT ASDP Indonesia Ferry untuk memanfaatkan gas bumi sebagai bahan bakar armada transportasi laut oleh PELNI dan ASDP. Kesepakatan kerjasama tiga BUMN tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PELNI Elfien Goentoro,  Direktur ASDP Danang S. Baskoro, disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan jajaran direksi ketiga perusahaan BUMN, Kamis (3/9).

Selama ini PGN, PELNI, dan ASDP bersama-sama melakukan studi persiapan pengembangan infrastruktur  dan teknologi terkait penggunaan bahan bakar gas bumi bagi kapal laut. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan nantinya kapal-kapal milik PELNI, ASDP maupun kapal perintis Ditjen Hubla akan mengkonversi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi yang dalam hal ini berupa gas bumi cair atau LNG (liquefied natural gas).

Rini menambahkan, pemanfaatan LNG sebagai bahan bakar bisa menjadi akselerator dalam mewujudkan program-program kemaritiman. Dia menilai, penggunaan bahan bakar gas yang lebih efisien dan ramah lingkungan akan membuat ongkos transportasi laut di Indonesia lebih efisien dan bersaing.

“Sinergi BUMN ini harus terus didorong untuk menjadikan kinerja BUMN yang lebih efisien dan bersaing,” ujar Rini, Kamis (3/9).

Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menyatakan akan terus mendorong pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor pembangunan, termasuk transportasi laut dan penyeberangan. PELNI mencatat, perusahaan menggunakan BBM untuk operasional kapal laut miliknya sekitar 33,4 juta liter per bulan. Adapun ASDP sebesar 3,5 juta liter perbulan dan kapal perintis milik Direktorat Jenderal Hubla sebesar 14,4 juta liter per bulan.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement