EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo diminta fokus menyediakan infrstruktur dan sarana transportasi di luar Jawa. Sebagai negara kepulauan yang memiliki pulau-pulau besar dan kecil, Indonesia mempunyai kesenjangan insfrastuktur transportasi.
Jawa sudah lengkap infrastruktur transportasinya, namun di luar Jawa masih minus sarana dan prasarana transportasi. Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Darmaningtyas mengatakan pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung hanya akan semakin memperlebar kesenjangan infrastuktur antara Jawa dan luar Jawa.
Selain di Jawa, kereta api baru ada di Sumatra. Dia meminta Jokowi mewujudkan terlebih dahulu rencana pembangunan kereta api reguler di Kalimantan, Sulawesi, Papua, serta kapal-kapal dan dermaga di sana. "Apabila semua sudah lancar, baru silakan saja membangun kereta api cepat, itu pun jika masih diperlukan," ucapnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/9).
Di Maluku, untuk melakukan perpindahan antarpulau harus menunggu kapal yang datangnya bisa setiap dua pekan sekali. Adanya pembangunan kereta api cepat hanya akan melukai masyarakat yang tinggal di luar Jawa. "Apakah itu adil untuk mereka. Apalagi kalau gelombang sedang tinggi, belum tentu kapal berani singgah di sana," kata Darmaningtyas.