EKBIS.CO, JAKARTA -- Inflasi di Jakarta pada Agustus 2015 menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pola periode setelah lebaran.
Inflasi Agustus di Jakarta tercatat sebesar 0,15 persen month to month (mtm) atau 7,4 persen year on year (yoy). Menurun dari bulan sebelumnya sebesar 0,97 persen (mtm) atau 7,38 persen (yoy). Meski begitu, di tengah lemahnya ermintaan, tekanan kenaikan harga pada Agustus justry meningkat.
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan, hal itu tercermin dari lebih tingginya inflasi Agustus 2015, dibandingkan dengan rata-rata inflasi seusai lebaran dalam empat tahun terakhir, yang mencapai 0,48 persen.
"Kondisi ini disebabkan oleh tertahannya koreksi harga pada kelompok bahan makanan, terutama pada kelompok daging," jelas Doni, melalui siaran pers, Jumat, (4/9).
Ia menambahkan, pasca lebaran, harga kelompok bahan makanan itu justru naik, dikarenakan adanya gangguan pasokan.
Tekanan inflasi pun muncul dari kelompok pendidikan yang pada tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan beberapa tahun sebelumnnya. Tekanan tinggi pada peningkatan biaya penyelenggaraan pendidikan yang sudah terjadi sejak awal tahun berimplikasi pada peningkatan biaya sekolah dalam memasuki tahun ajaran 2015.