Selasa 08 Sep 2015 20:10 WIB
MEA

‎Indonesia Diminta Integrasikan Teknologi Pengembangan Bisnis

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: M Akbar
Gojek. Ilustrasi
Gojek. Ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pelaku bisnis di Indonesia harus menaruh perhatian besar untuk mengintegrasikan usahanya dengan kemajuan teknologi. Dengan begitu, maka diharapkan bisa meminimalkan biaya logistik yang selama ini masih menjadi beban pelaku usaha.

Langkah ini sangat dibutuhkan agar produk Indonesia bisa berdaya saing dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada penghujung tahun. Founder Indosterling Capital, William Henley, mengatakan selama ini Indonesia dikenal sebagai negara biaya logistik termahal di dunia.

Pengurangan biaya logistik sebesar lima persen dapat memberikan efek yang sama dengan peningkatan pendapatan sebesar 25 persen terhadap keuntungan perusahaan. Berdasarkan riset biaya logistik 2015 dari Kadin, terlihat fakta bahwa biaya logistik di Indonesia saat ini mencapai 24 persen dari total produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp 1.820 triliun per tahun.

"Jika melihat komponen biaya dalam operasi suatu industri, biaya logistik merupakan komponen biaya terbesar kedua setelah pembelian bahan, barang, dan jasa,'' ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/9).

William menilai terobosan startup entrepreneur berbasis aplikasi yang sudah dilakukan oleh GoJek maupun Grab Bike menjadi contoh yang patut diapresiasi. Keduanya mampu menuangkan ide kreativitas dalam menciptakan platform baru untuk mempertemukan secara direct antara ojek dan pelanggan.

"Melalui startup entrepreneur, kita sudah diajak untuk belajar bagaimana sebuah usaha dan perekonomian membutuhkan kebijakan bersifat inklusif," ucap William.

Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun sistem logistik yang efesien. Namun saat ini lebih dibutuhkan tekad dan komitmen yang besar. 'Di sinilah pemerintah harus bisa menjadi stimulan. "Sebelum pihak swasta atau pihak asing yang turun tangan, sudah semestinya pemerintah berperan lebih maksimal,'' kata William.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement