EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo secara resmi memulai groundbreaking proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) pada Rabu pagi (9/9). Peresmian dilakukan di Jalan Taman Mini I sebrang Taman Anggrek Jakarta. Pada tahap pertama, PT Adhi Karya selaku pelaksana proyek akan memulainya dengan membangun ruas Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer (km).
Pemerintah menunjuk Adhi Karya sebagai pelaksana pembangunan proyek kereta ringan yang diperkirakan memakan dana Rp 23,8 triliun. Sebagaimana keterangan pers yang diterima republika dari Coorporate Secretary PT Adhi Karya, pembangunan proyek tersebut berdasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Perpres menyebutkan pula penunjukkan langsung PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor pembangunan LRT. Nantinya, pemerintah akan mengganti biaya konstruksi yang dikeluarkan Adhi Karya.
Pembangunan proyek kereta ringan bermula dari masalah kemacetan Jakarta dan kota besar lainnya yang ingin diselesaikan. Fakta tersebut didukung dengan hasil survei trafik oleh pustral UGM dan Lapi ITB 2013 bahwa arus kemacetan kendaraan yang masuk ke DKI terbanyak berasal dari arah Bekasi dan Cibubur yakni 64 persen. Atas pemikiran tersebut, PT Adhi Karya pun mengusulkan desain trase moda elevated berbasis rel dengan pilihan moda LRT.
LRT juga merupakan salah satu moda transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan pembangunannya dilakukan secara elevated di atas tanah ruang milik jalan tol dan non tol. Hal tersebut memungkinkan pembebasan lahan seminimal mungkin sekaligus mengoptimalkan lahan yang telah dimiliki pemerintah," kata direktur Adhi Karya Kiswodarmawan.