EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menilai mega proyek listrik 35 ribu mega watt (MW) merupakan suatu kebutuhan yang sifatnya darurat. Sebab, pembangunan pembangkit listrik besar-besaran tersebut untuk mengantisipasi ancaman kegelapan pada 2019.
Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengatakan, tidak ada pembahasan target capaian listrik selama lima tahun ke depan direvisi. ''Sebelum 2019 harus betul-betul siap sebelum krisis energi terjadi,'' katanya Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/9).
Menurut Teten, apabila krisis energi terjadi kebutuhan rumah tangga terganggu karena listrik kerap padam. Utamanya, industri akan ikut terganggu apabila pasokan listrik seret.
"Apabila krisis listrik terjadi target pertumbuhan ekonomi pun dipastikan tidak akan tercapai," ujarnya.
Ia menambahkan, emerintah, kata Teten, sedang mempersiapkan deregulasi berbagai perizinan yang menjadi hambatan utama termasuk masalah ketersediaan lahan.