EKBIS.CO, BALIGE -- Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan ulang layanan laku pandai untuk wilayan Sumatra Utara. Bank milik negara ini ingin menggenjot layanan laku pandai di daerah-daerah yang jauh dari jangkauan layanan kantor perbankan di seluruh Tanah Air.
Bertempat di Dermaga Kota Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumut, menurut laporan wartawan Republika, Budi Raharjo Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (laku Pandai) itu, diluncurkan kembali, akhir pekan lalu. Di BRI, agen laku pandai dikenal sebagai agen BRILink.
"Kita akan fokus mengembangkan layanan ini karena kita memang ingin memindahkan transaksi dari kantor-kantor layanan ke e-channel," ujar Direktur Komersial BRI, DOnsuwan Simatupang di sela acara tersebut.
Donsuwan mengatakan layanan e-channel dinilai lebih murah dan efisien. Layanan ini juga memberikan jangkauan yang lebih luas kepada masyarakat dengan waktu layanan yang tak terbatas. Berbeda dengan layanan melalui outlet perbankan yang dibatasi jam kerja. Model layanan menggunakan teknologi informasi ini juga dinilai selaras dengan laju tren di masyarakat.
Untuk wilayah Sumut saja, BRI telah memilik 2.247 agen BRILink dengan total 597.039 transaksi senilai RP 2,4
triliun. Adapun secara nasional, Agen BRIlink telah mencapai 34.800 dengan keseluruhan 10,7 transaksi senilai Rp 16,65 triliun. Tahun ini, manajemen BRI menargetkan penambahan agen BRILink menjadi sekitar 50 ribu.
Melalui agen BRILink, nasabah BRI maupun masyarakat bisa mendapatkan layanan yang sama seperti halnya di kantor layanan BRI seperti setor dan tarik tunai, pembayaran angsuran pinjaman BRI, transfer dana, dan pembelian token
listrik atau pulsa telepon. Agen BRILink juga bisa melayani permohonan kredit Kupedes dan Kupedes Rakyat di mana
agen BRILink bertindak sebagai pencatat permohonan serta pemberi referral terhadap permohonan tersebut.
Komisioner OJK Nelson Tampubolon mengakui BRI merupakan bank yang paling cepat perkembangan layanan laku pandai-nya. BRI dianggapnya sebagai pionir layanan laku pandai. Dia bahkan mengungkapkan bahwa manajemen BRI telah memasang target untuk menambah agen laku pandai menjadi 50 ribu agen.
Sejak diluncurkan Mei lalu, enam bank telah terlibat dalam program laku pandai, yakni BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, BCA, dan BTPN. "Dalam waktu dekat Bank Bukopin akan bergabung," ujar Nelson.