Sabtu 19 Sep 2015 14:45 WIB

Di Depan Pengusaha Cina, Zulkifli: Tunggu Apa Lagi, Segera Datang ke Indonesia

Red: Teguh Firmansyah
Ketua MPR Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan ke Perdana Menteri Republik Rakyat Cina, Li Keqiang, di Beijing, Cina, Kamis (17/9).
Foto: MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan ke Perdana Menteri Republik Rakyat Cina, Li Keqiang, di Beijing, Cina, Kamis (17/9).

EKBIS.CO, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan stabilitas politik di Indonesia sangat terjaga, sehingga calon penanam modal, termasuk dari Cina tidak perlu ragu menanamkan investasinya di Indonesia.

"Indonesia telah menjalani masa reformasi sekitar 17 tahun. Sebagai negara demokrasi, parlemen Indonesia terdiri atas 10 partai. Meski kerap ramai diberitakan di media, namun situasi politik di Indonesia stabil dan kuat," katanya, di hadapan sekitar 100 perusahaan Cina di Beijing, Jumat malam.

Dalam kegiatan yang bertajuk "Indonesia-China Enterpreneurs Networking and Project Promotion 2015", hadir pula Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo, CEO Maspion Grup Alim Markus, serta CEO China Minsheng Investment (CM) Li Huaizhen, serta Kadin Indonesia-Tiongkok.

Zulklifi menambahkan, meski di parlemen kerap berbeda pandangan, namun terkait kerja sama investasi dengan Tiongkok,  semua satu suara mendukung. Jadi, ia mempersilahkan investor Cina datang ke Indonesia, tidak perlu khawatir.

"Indonesia dan Tiongkok adalah dua negara yang sangat dekat, tidak sekadar bersahabat, namun kita juga telah menjadi mitra strategis komprehensif. Jadi tunggu apa lagi, segera datang ke Indonesia dan kembangkan bisnis anda," katanya.

Zulklifi mengatakan banyak hal yang dapat dikerjasamakan antara Indonesia dan Tiongkok. Perusahaan Cina yang ada di Indonesia dan sebaliknya dapat saling bertukar informasi terkait potensi kerja sama tersebut. Bisa pula mencari tahu langsung ke Kedutaan Besar RI di Beijing dan sebaliknya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement