EKBIS.CO, JAMBI -- Produksi minyak bumi di Provinsi Jambi turun drastis menjadi delapan ribu barel per hari karena banyak sumur minyak di daerah itu yang tidak berfungsi.
Kepala Biro Administrasi dan Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Jambi, Masheruddin Wahab mengatakan pada 2011 produksi minyak bumi di Jambi per hari mencapai 35 ribu barel, namun saat ini hanya delapan ribu barel per hari.
Penurunan produksi minyak di Jambi karena terus berkurangnya produksi yang dikeluarkan dari sumur-sumur minyak yang ada saat ini bahkan banyak sumur-sumur tua yang tidak lagi berfungsi.
"Ada 96 sumur tua yang saat ini tidak berfungsi lagi di Jambi. Diantaranya sumur yang berada di Kecamatan Tempino Kabupaten Muarojambi, sumur di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari dan sumur di Kelurahan Kenali Asam Kota Jambi," katanya menjelaskan.
Sebagai upaya meningkatkan peningkatan produksi minyak di Jambi, saat ini Pemprov Jambi, kata Masheruddin, sedang melakukan pelelangan dua lapangan baru, yakni di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Jika lapangan minyak baru itu selesai dilakukan pelelangan, Masherudin menyakini produksi minyak di Jambi akan bertambah dari produksi saat ini.
Selain itu, pihaknya juga terus berupaya mendorong para investor untuk melakukan eksplorasi sumur minyak baru agar pemerintah tidak hanya mengandalkan sumur-sumur tua.
"Perhitungan dari investor kan masih melihat-lihat, mencari potensi-potensi sumur baru, tapi kita tetap terus mendorong juga upaya mereka," katanya.
Dia mengungkapkan, beberapa sumur tua yang masih berfungsi dan menghasilkan produksi minyak yang baik di Provinsi Jambi yakni di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Muarojambi dan Batanghari.
"Mau tidak mau para pengelola sumur-sumur itu harus berupaya juga melakukan ekplorasi sumur baru kalau mau meningkatkan produksi minyak di Jambi," ujarnya.
Dia menambahkan, penurunan produksi minyak sebenarnya juga terjadi secara nasional yakni dari 880 ribu barrel per hari menjadi 788 ribu barrel per hari atau menurun sebesar 10 persen.