Kamis 01 Oct 2015 18:19 WIB

AP II Ajukan PMN Rp 2 Triliun untuk Bangun Runway Baru

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah pesawat terbang siap lepas landas di Bandara Selaparang, Mataram, NTB,Kamis (29/9). PT Angkasa Pura I akan mulai menutup Bandara Selaparang tanggal 30 September pukul 18.00 Wita dan pada tanggal 1 Oktober pukul 10.00 Wita akan mengoperasikan Bandara
Foto: Antara
Sebuah pesawat terbang siap lepas landas di Bandara Selaparang, Mataram, NTB,Kamis (29/9). PT Angkasa Pura I akan mulai menutup Bandara Selaparang tanggal 30 September pukul 18.00 Wita dan pada tanggal 1 Oktober pukul 10.00 Wita akan mengoperasikan Bandara

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (AP II) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun, dalam bentuk PMN tunai. Suntikan dana dari pemerintah itu rencananya akan digunakan untuk membiayai sejumlah aksi korporasi terkait pembangunan infrastruktur penunjang seiring dengan pembangunan terminal 3 ultimate di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengutarakan, selain untuk menyempurnakan pembangunan terminal 3 Soekarno Hatta, PLN sebesar Rp 3 triliun tersebut akan digunakan untuk membangun runway atau landasan pacu pesawat terbang sepanjang 3,6 kilometer.

"Tahun ini kan mulai. Rp 2 triliun untuk runway. Jadi bisa menambah 100 pergerakan pesawat per jam. Saat ini baru 72 pergerakan per jam," ujar Budi saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (1/10).

Budi melanjutkan, nantinya pengoperasian runway tersebut akan berbarengan dengan pengoperasian Terminal 3. Sedangkan perkembangan pembangunan Terminal 3 sendiri sudah mencapai 80 persen. Keduanya ditargetkan rampung dan bisa beroperasi pada Mei 2016.

"Kita akan operasikan bulan Mei 2016 tahap awal, dan tahap dua pada Desember 2016. Ini (Terminal 3) sudah mulai interior. Bisa menampung 25 juta orang. Saat ini yang eksisting 22 juta. Jadi sementara 47 juta orang, nanti kita naikkan jadi 72 juta penumpang," lanjutnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement