EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan penjualan komoditas emas dan feronikel dalam semester I tahun 2015, mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Antam mencatatkan peningkatan kinerja penjualam yang signifikan dalam semester satu tahun ini dengan kenaikan volume penjualan komoditas emas dan feronikel masing-masing sebesar 180 persen dan 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman di Jakarta, Rabu (7/10).
Setelah diaudit, kata Tedy, penjualan bersih Antam di semester I tahun 2015 meningkat 97 persen menjadi Rp 7,85 triliun. Sementara itu laba kotor yang dibukukan Antam juga mengalami peningkatan sebesar 117 persen dibandingkan semester I 2014, menjadi Rp 528,07 miliar.
"Selain itu dengan adanya beban lain-lain yang bersifat non kas, Antam membukukan rugi bersih di semester I tahun 2015 sebesar Rp 359,99 miliar. Namun itu menunjukkan perbaikan dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 671,14 miliar," ujarnya.
Tedy juga mengatakan Antam terus mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam melakukan investasi di tengah volatilitas harga komoditas yang terlihat dalam aktivitas investasi pada semester I 2015. Pada semester I tahun 2015, Antam telah membelanjakan Rp 801,23 miliar untuk keperluan investasi yang terdiri dari investasi rutin sebesar Rp 100,31 miliar, investasi pengembangan Rp 685 miliar dan Rp 15,92 miliar untuk biaya ditangguhkan.
"Selama semester I tahun ini, kami berusaha melakukan efisiensi dalam penggunaan bahan-bahan untuk kegiatan operasional di unit bisnis serta negosiasi kontrak dengan pihak ketiga, sehingga berhasil menghemat Rp 39,31 miliar," ujarnya.
Sementara itu, dalam semester I tahun 2015, Antam juga mengklaim telah melakukan upaya pengembangan perusahaan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian seperti dalam Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomala (P3FP). "Sehingga sampai Agustus 2015, progress Engineering, Procurement and Construction (EPC) proyek P3FP telah mencapai 95,18 persen," katanya menambahkan.