Jumat 09 Oct 2015 10:49 WIB

Ini yang Menyebabkan Rupiah Kembali Perkasa

Red: Nidia Zuraya
Rupiah
Foto: Bismo/Republika
Rupiah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pagi ini bergerak menguat menjadi Rp 13.491 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.887 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa ketersediaan dolar AS yang bertambah di dalam negeri menyusul beberapa kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan masih menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang rupiah. "Kebijakan ekonomi oleh pemerintah ditambah kebijakan moneter dari Bank Indonesia direspon positif kalangan pelaku pasar uang," katanya, Jumat (9/10).

Ia menambahkan bahwa sentimen dari harga minyak mentah dunia yang dalam beberapa hari terakhir ini berada dalam tren penguatan menambah sentimen positif bagi rupiah termasuk mata uang negara berkembang lainnya. Minyak mentah dunia saat ini mulai bergerak ke level 50 dolar AS per barel.

"Penguatan yang terjadi pada rupiah ini tentunya diharapkan masih dapat berlanjut. Meski rawan aksi ambil untung oleh spekulan, namun sifatnya belum signifikan mengingat sentimen di dalam negeri masih cukup baik," paparnya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa dolar AS melanjutkan pelemahan terhadap mayoritas mata uang dunia menyusul belum adanya kepastian kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Fund Rate). "Bank sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bunganya di tengah kondisi perekonomian global yang belum pulih terutuama dari Cina," kata Ariston.

Menurut dia, lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas outlook pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini meningkatkan kecemasan the Fed sehingga menunda kenaikan suku bunga hingga tahun depan. "

IMF memperkirakan perekonomian global kemungkinan hanya menunjukkan pertumbuhan 3,1 persen di 2015, atau lebih rendah 0,2 persen dibanding proyeksi sebelumnya pada bulan Juli lalu," katanya.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement