EKBIS.CO, JAKARTA--Perum Bulog selaku pelaksana impor beras merencanakan kedatangan beras impor pada November 2015. Tujuannya agar persediaan beras lebih aman dan pemerintah siap menjaga pasar ketika terjadi gejolak.
"Diharapkan awal November beras sudah ada, biar lebih ayem," kata Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, Rabu (21/10).
Namun, ia mengaku jumlah beras yang akan diimpor masih dalam proses penghitungan. Setelah dihitung pun, ia belum bisa membagi jumlahnya ke media karena harus melapor terlebih dahulu kepada pemerintah.
Namun, ia tidak khawatir akan kehabisan barang impor beras dari negara pengimpor karena pemerintah dan Bulog telah melakukan sejumlah perjanjian garansi. Misalnya, Vietnam telah berkomitmen menyediakan sejuta ton beras untuk Indonesia dalam perjanjian tertulis. Begitu pun Thailand yang berjanji menyediakam 50 ribu ton beras. "Tapi untuk Thailand baru secara lisan," ujarnya.
Permintaan garansi juga tengah dijajaki dengan Myanmar dan Kamboja. Garansi tersebut bukan berarti Bulog akan mengimpor semua beras yang sudah dijanjikan. Tetap, eksekusi impor menyesuaikan kebutuhan dan dilaksanakan secara bertahap. Tapi negara-negara tersebut sudah siap menyediakan beras jika impor dilaksanakan.
Pelaksanaan imlor beras akan dilakukan bertahap menyesuaikan perhitungan kebutuhan. Ia juga akan mempertimbangkan kesiapan kapal yang hanya bisa mengankut 20 ribu ton per kapal.