EKBIS.CO, JAKARTA -- Perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat banyak nasabah perbankan berhati-hati mengajukan kredit baru. Direktur Keuangan Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengakui mendekati akhir tahun ini pihaknya mendapati adanya penurunan permintaan kredit bank.
"Sekarang ada di kisaran 11-12 persen pertumbuhan kreditnya," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/10).
Ia menjelaskan, pihaknya bahkan harus memangkas pertumbuhan kredit menjadi sekitar 13-14 persen. Itu dari rencana semula yang menargetkan pertumbuhan di 15-17 persen pada tahun 2015.
"Kan memang kita udah revisi ya kalau dibilang tercapai nggak tercapai ya tercapai, tapi memang tercapainya di batas lower bond ya," ujar dia.
Ia melihat, dengan kondisi permintaan kredit yang melambat ini, nantinya akan ada proses penyesuaian hingga dua sampai tiga kuarter ke depan. Menurutnya, baru pada kuarter dua atau tiga tahun depan lah kemungkinan permintaan kredit akan mulai kembali tumbuh secara signifikan.
"Dugaan kami mungkin sampai kuarter empat tahun depan masih akan di sekitar 10-12 persen, masih sekitar itu lah," lanjut dia.
Sementara, hingga kini kontribusi terbesar pertumbuhan kredit masih berasal dari sektor korporasi. Itu tumbuh terutama dari sektor pembanguan infrastruktur, seperti pelabuhan dan jalan tol. "Yang menarik sektor mikro sama sebagian konsumer masih baik. Mikro masih 23 persen," jelasnya.