EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 1,41 persen (yoy) pada kuartal III-2015 menjadi Rp 18,3 triliun dari sebelumnya Rp 18,0 triliun pada kuartal III-2014.
Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan, pertumbuhan laba tersebut didorong oleh upaya perusahaan dalam menekan cost of fund dengan memperbaiki struktur pendanaan dan meningkatkan dana murah (tabungan dan giro atau CASA) yang tumbuh 18,3 persen. Selain itu, pertumbuhan laba yang tidak terlalu signifikan dikarenakan BRI melakukan penyisihan pencadangan kerugian atau NPL coverage ratio. Coverage ratio dinaikkan menjadi 150 persen dari sebelumnya 143 persen pada kuartal II-205.
"BRI berhasil turunkan cost of fund dari 4,3 persen pada kuartal III 2014 menjadi 4,2 persen pada kuartal III 2015, dampaknya laba bersih naik 1,41 persen (yoy)," jelasnya dalam paparan kinerja di kantor pusat BRI Jakarta, Kamis (22/10).
Hingga akhir September 2015, total kredit yang sudah disalurkan oleh BRI tercatat sebesar Rp 518,9 triliun. Angka tersebut meningkat 11,8 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 464,2 Triliun.
Penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro masih menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit dengan kontribusi sebesar 32,8 persen dari total kredit. Kredit mikro yang disalurkan Bank BRI tumbuh 14,7 persen (yoy) dari sebesar Rp 148,4 triliun menjadi Rp 170,2 triliun. Jumlah nasabah meningkat menjadi 7,6 juta nasabah dari sebelumnya 7,1 juta nasabah.